
Aceh Tamiang – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh, Cut Muhammad secara resmi melantik Pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Tamiang periode 2025 - 2030 bertempat di Gedung SKB Karang Baru, Minggu, (15/6/2025) pagi.
Selain Melantik Pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Aceh Tamiang, Cut Muhammad juga melantik Pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Langsa periode 2025 - 2030.
Pada proses pelantikan tersebut, selain dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh, Cut Muhammad, turut dihadiri Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Drs. Sepryanto, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH, para pengurus dan anggota DPD Tani Merdeka Indonesia serta unsur Forkopimda Aceh Tamiang.
Selanjutnya, penyerahan Surat Keputusan (SK) dan Benderang Pataka oleh Cut Muhammad kepada Ketua Tani Merdeka Indonesia Aceh Tamiang, M. Prawira Haji SP dan Ketua Tani Merdeka Indonesia Kota Langsa, M. Permata Sakti.
Dalam sambutannya, Cut Muhammad, mengucapkan selamat kepada kedua DPD Tani Merdeka Indonesia yang baru saja dilantik, semoga dapat saling berkordinasi bersama pemangku kepentingan di masing-masing daerah.
Ia juga menegaskan bahwa Tani Merdeka Indonesia adalah mata dan telinganya Presiden Prabowo Subianto yang betugas untuk membina kelompok tani yang ada di seluruh penjuru daerah.

Ia juga berharap, semoga pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia dapat menjaga nama baik organisasi dan berinteraksi dengan semua pihak, ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (P) Drs Armia Pahmi diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Drs. Sepryanto menyampaikan apresiasi dan selamat atas terbentuk dan dilantiknya kepengurusan DPD Tani Merdeka Indonesia di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Langsa periode 2025-2030.
Ia berharap agar kepada pengurus dan anggota DPD Tani Merdeka Indonesia yang baru saja dilantik dapat menjalankan organisasi ini dengan baik, solid dan berkolaborasi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan pertanian berkelanjutan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kehadiran organisasi Tani Merdeka Indonesia dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan agenda pembangunan ini, mari kita bangun kemitraan yang produktif antara organisasi Tani Merdeka Indonesia dengan pemerintah.

Ia juga sepakat dengan bahwa kehadiran organisasi-organisasi itu untuk saling memperkuat, saling melengkapi bukan saling menjatuhkan atau melemahkan.
Sebagai salah satu pelaku utama pembangunan, bagi kami petani memiliki posisi yang strategis, pemerintah daerah akan hadir sebagai bintang bukan sekedar sebagai regulator.
Untuk itu, perlunya komunikasi dan kolaborasi dengan semuanya pihak, dengan pengurusan yang baru ini akan membawa semangat yang baru juga semangat perjuangan yang bagus untuk membawa perubahan dalam pembangunan di bidang pertanian, ungkapnya mengakhiri.
KALI DIBACA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar