Banda Aceh, 16 April 2025 — Teuku Alghazali, salah satu tokoh muda yang aktif dalam isu-isu pembangunan daerah, menyarankan agar Pemerintah Kota Banda Aceh mempertimbangkan untuk mengelola sebagian Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) melalui investasi pada mata uang digital.
Menurut Teuku Al Ghazali, dunia saat ini tengah bergerak cepat ke arah digitalisasi ekonomi, dan Banda Aceh perlu mengikuti perkembangan tersebut agar tidak tertinggal. Ia menilai bahwa mata uang digital dan aset kripto lainnya, dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang potensial jika dikelola secara bijak dan profesional.
"Langkah ini bukan berarti mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat, melainkan bagian dari strategi untuk mengembangkan potensi pendapatan daerah melalui diversifikasi aset," kata Teuku Alghazali dalam keterangannya kepada media.
Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi dan pengawasan ketat jika pemerintah serius mempertimbangkan usulan ini. “Transparansi dan regulasi adalah kunci. Pemerintah perlu menggandeng ahli teknologi keuangan dan membuat skema yang aman serta bertanggung jawab,” lanjutnya.
Usulan ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian kalangan mendukung ide tersebut sebagai bentuk inovasi kebijakan fiskal daerah, namun tidak sedikit pula yang meminta agar pemerintah lebih fokus pada sektor pelayanan publik dasar terlebih dahulu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kota Banda Aceh terkait usulan tersebut.
KALI DIBACA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar