Banda Aceh — Kondisi pelayanan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh, kembali menjadi sorotan. Pantauan tim liputan menunjukkan antrean panjang pasien di loket pendaftaran poli, sementara fasilitas tempat duduk yang disediakan tidak memadai. Ratusan pasien tampak menunggu giliran pelayanan dengan kondisi yang kurang nyaman.
Di Instalasi Gawat Darurat (IGD), meskipun suasana tidak terlalu padat, aktivitas tenaga kesehatan tetap berlangsung. Beberapa dokter terlihat duduk di bagian depan IGD, sementara sejumlah ambulans terparkir rapi di halaman rumah sakit.
Namun, di balik ketertiban visual tersebut, muncul keluhan dari warga terkait lambannya penanganan kegawatdaruratan. Salah satu warga, Zainal, menceritakan pengalaman kurang menyenangkan saat mencoba mencari pertolongan medis.
“Upaya mencari pertolongan tak berhenti di sana. Saya bergegas ke RSUZA dan rumah sakit lainnya, tapi hasilnya tetap nihil,” ujar Zainal.
Ia menambahkan, dua ambulans yang terlihat di IGD hanya terparkir tanpa digunakan. “Ketika saya minta bantuan, saya malah ditunjukkan antrean panjang pasien dan disarankan kembali menghubungi PSC (Public Safety Center),” tuturnya.
Kisah ini menyoroti persoalan serius dalam sistem layanan kesehatan darurat di Aceh. Banyak pihak mempertanyakan efektivitas mekanisme respons kegawatdaruratan serta akuntabilitas lembaga publik yang semestinya sigap dan tanggap terhadap kondisi kritis masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUZA belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut.
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar