Kekerasan Tak Boleh Menang: Keadilan untuk Satria adalah Keharusan - WARTA GLOBAL ACEH

Mobile Menu

P E N D I D I K A N

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Kekerasan Tak Boleh Menang: Keadilan untuk Satria adalah Keharusan

Jumat, 25 April 2025


Suaq Bakong, Aceh Selatan, 25 April 2025 – Insiden kekerasan yang menimpa saudara Satria, seorang pemuda Gampong Suaq Bakong, telah mengguncang hati masyarakat. Kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang ini meninggalkan luka fisik dan psikologis yang mendalam, tidak hanya bagi korban tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat Gampong Suaq Bakong yang selama ini menjunjung nilai persaudaraan dan kedamaian.

Novtrianda, salah satu pemuda Gampong Suaq Bakong, dengan tegas menyuarakan keadilan atas insiden ini. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, dan hukum harus ditegakkan dengan adil tanpa pandang bulu.

"Kami berdiri di sini untuk memperjuangkan keadilan. Apapun alasannya, kekerasan, terutama yang dilakukan secara beramai-ramai, adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Ini bukan hanya tentang Satria, ini tentang kemanusiaan dan keadilan yang harus dijunjung tinggi," ujar Novtrianda dalam konferensi pers yang digelar siang tadi di Balai Gampong.

Saiful Sabri, Ketua Pemuda Gampong Suaq Bakong yang akrab disapa Gajah Bengkak (GB), juga memberikan pernyataan tegas terkait insiden ini. "Kami tidak akan tinggal diam. Sebagai pemuda, kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan di gampong ini. Kekerasan adalah tindakan pengecut yang harus ditindak secara hukum. Saya berharap para pelaku segera diproses agar keadilan benar-benar terwujud," tegas GB.

GB juga menambahkan pentingnya menjaga persatuan meski menghadapi insiden seperti ini. "Saya ingin mengingatkan kepada seluruh pemuda agar tidak terprovokasi. Ini adalah saat di mana kita harus bersatu melawan kekerasan, bukan saling menyalahkan. Keamanan dan kedamaian adalah prioritas kita bersama," imbuhnya.

Satria saat ini masih menjalani perawatan akibat luka dan memar yang dideritanya. Insiden ini telah menyulut solidaritas dari berbagai elemen masyarakat, yang secara tegas mengecam tindakan kekerasan dan menyerukan langkah hukum yang tegas terhadap para pelaku.

Lebih lanjut, Novtrianda menekankan bahwa perjuangan ini murni demi keadilan dan bukan atas dasar permusuhan. "Kami tidak punya sentimen apapun dengan kawan-kawan pemuda dan masyarakat Kedai Runding. Kami tetap berteman dengan mereka, dan hubungan baik itu akan terus kami jaga. Saya tegaskan kembali, ini adalah persoalan keadilan dan sikap tegas kami untuk menolak kekerasan dalam bentuk apa pun," ujarnya.

Insiden ini menjadi pengingat bagi semua bahwa kekerasan bukan solusi, melainkan luka bagi peradaban. Melalui peristiwa ini, pemuda dan masyarakat Gampong Suaq Bakong menyerukan persatuan untuk melawan segala bentuk kekerasan. Dukungan moral dan materi terus mengalir untuk membantu pemulihan Satria dan memperjuangkan keadilan bagi dirinya.

Pihak berwenang kini telah mengambil langkah awal dengan melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Masyarakat berharap proses hukum berjalan transparan dan tegas sehingga keadilan dapat ditegakkan.

"Keadilan untuk Satria bukan hanya kebutuhan mendesak, tetapi juga harapan bagi kita semua. Mari kita bergandeng tangan melawan kekerasan dan menjadikan hukum sebagai penegak keadilan sejati," tutup Novtrianda.

Saiful Sabri (GB) menambahkan dalam pernyataan terakhirnya, "Insiden ini adalah pengingat bagi kita untuk lebih solid. Mari kita jadikan keadilan untuk Satria sebagai momentum memperkuat persaudaraan dan melawan segala bentuk kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan."

Dengan kejadian ini, masyarakat Gampong Suaq Bakong berharap bahwa semangat solidaritas dan keadilan akan terus terjaga, menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi generasi mendatang.

KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar