Insiden Malam di Gampong Suaq Bakong: Apa yang Sebenarnya Terjadi? - WARTA GLOBAL ACEH

Mobile Menu

P E N D I D I K A N

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Insiden Malam di Gampong Suaq Bakong: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sabtu, 26 April 2025


Suaq Bakong, 25 April 2025 – Sebuah insiden yang melibatkan dugaan tindak kekerasan terhadap seorang pemuda bernama Satria terjadi pada selasa malam, 22 April 2025, pukul 23.00 WIB di Kantor Keuchik Gampong Suaq Bakong. Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat, terutama karena melibatkan sejumlah pihak dari Gampong Kedai Runding. Insiden ini memicu keresahan di kalangan masyarakat setempat.

Menurut kesaksian IS, salah seorang saksi mata, insiden ini bermula dari wacana dialog yang difasilitasi Keuchik Gampong Suaq Bakong bertujuan menyelesaikan permasalahan secara damai di Kantor Keuchik Gampong Suaq Bakong. Dialog tersebut awalnya diharapkan dapat menggali informasi dari kedua belah pihak dan menemukan solusi bersama. Namun, situasi memanas setelah korban dan anak keuchik yang hadir terlibat saling tuduh. Korban diduga dipukul terlebih dahulu, yang memaksanya berlari keluar kantor untuk menghindari situasi lebih buruk. Namun, di luar kantor, korban diduga mengalami pengeroyokan oleh massa yang sudah menunggu di lokasi.

Latar Belakang Permasalahan 

Permasalahan ini diduga bermula dari aktivitas sekelompok pemuda, termasuk anak Keuchik Gampong Kedai Runding, yang sering berkumpul hingga larut malam di salah satu kedai di Gampong Suaq Bakong. Aktivitas tersebut kerap dianggap mengganggu ketenangan warga, terutama karena kebisingan dari alat musik dan kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot bising. Beberapa kali teguran telah disampaikan oleh masyarakat melalui Kepala Lorong dan Ketua Pemuda setempat. Sebaliknya, anak Keuchik dan teman-temannya justru menunjukkan sikap yang dianggap arogan dan tidak peduli terhadap keberatan warga. 

Satria, salah seorang pemuda setempat yang peduli dengan ketertiban di Gampong Suaq Bakong, merasa terpanggil untuk mengambil tindakan. Ia menegur anak Keuchik secara langsung karena merasa bahwa peringatan dari masyarakat tidak dihiraukan. Teguran ini, sayangnya, menjadi awal dari perselisihan yang lebih besar. Anak Keuchik mengaku dipukul dan dicekik oleh Satria, meskipun Satria membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku hanya menegur dengan tegas karena merasa ketenangan warga sudah sangat terganggu.

Langkah Penanganan

Pihak berwenang telah memulai penyelidikan untuk mengungkap fakta-fakta terkait kejadian ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk memastikan kronologi dan pihak-pihak yang terlibat. Sementara itu, korban masih menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi aparat hukum untuk menangani kasus ini secara objektif. Semua pihak diharapkan dapat menjaga kondusivitas dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

Pernyataan Tokoh Masyarakat

Salah seorang tokoh masyarakat Gampong Suaq Bakong menyatakan, “Kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Harapan kami, kejadian ini dapat diselesaikan dengan adil dan tidak menimbulkan konflik lebih lanjut antar-gampong.”

Keamanan dan keharmonisan antar-gampong menjadi prioritas bersama. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan dapat bersikap kooperatif dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah ada perkembangan dari pihak berwenang.

KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar